Salam sejahtera buat sahabat - sahabit semua semoga sukses dan keberhasilan selalu
Menyertai anda semua pada pertengah di bulan desember 2013 ini saya akan berbagi
Cerita
sejarah dulu kala yang bersal dari
Jawa Barat tepat nya di kota
Cirebon tempo
Dulu jaman kerajaan namun sudah masuk jaman para sunan dan penyebaran agama
Islam waktu itu dan cerita ini akan mengisahkan tentang putra mahkota yang bernama
Syarif Hidayatullah alias
Sunan Gunung Jati Putra dari keturunan
Sang Prabu SiliwangiSunan Gunung Jati dan Lie ong tien
Syarif Hidayatullah Putra keturunan Prabu Siliwangi yang ada di Cirebon
Syahdan, dalam persinggahannya di Cina, Syarif Hidayatullah menyebarkan Islam sambil berpraktek
Sebagai tabib. Setiap yang datang berobat diajarinya berwudu dan diajak salat. Manjur, si sakit sembuh. Dalam waktu singkat, nama Syarif Hidayatullah semerbak di kota raja. Kaisar pun kemudian tertarik menjajal kesaktian ''sinse'' dari Tanah Pasundan itu.
Syarif Hidayatullah dipanggil ke istana. Sementara itu, Kaisar menyuruh putrinya yang masih gadis, Lie Ong Tien, mengganjal perutnya dengan baskom, sehingga tampak seperti hamil, kemudian duduk berdampingan dengan saudarinya yang memang sedang hamil tiga bulan. Syarif Hidayatullah disuruh menebak: mana yang bener-benar hamil.
Syarif Hidayatullah menunjuk Ong Tien. Kaisar dan para ''abdi dalem'' ketawa terkekeh. Tapi, sejurus kemudian, istana geger. Ong Tien ternyata benar-benar hamil, sedangkan kandungan saudarinya justru lenyap. Kaisar meminta maaf kepada Syarif Hidayatullah, dan memohon agar Ong Tien dinikahi.
Tentu tak semua sepakat dengan Hoesein. Meski tak menyebut-nyebut soal ''nujum'' itu, dalam buku Sejarah Cirebon, 1990, Pangeran Soelaeman Sulendraningrat menyebutkan Syarif Hidayatullah memangpergi ke Cina. Ia sempat menetap di salah satu tempat di Yunan. Ia juga pernah diundang Kaisar Hong Gie.
Kebetulan, sekretaris kerajaan pada masa itu, Ma Huan dan Feishin, sudah memeluk Islam. Dalam pertemuan itulah Syarif Hidayatullah dan Ong Tien saling tertarik. Kaisar tak setuju. Syarif Hidayatullah lalu dipersonanongratakan. Tapi, kecintaan Ong Tien kepada Syarif Hidayatullah sudah sangat mendalam.
Dia mendesak terus ayahnya agar diizinkan menyusul kekasihnya ke Cirebon. Setelah mendapat izin, Ong Tien bertolak ke Cirebon dengan menggunakan kapal layar kerajaan Cina. Dia dikawal Panglima Lie Guan Cang, dengan nakhoda Lie Guan Hien. Putri membawa barang-barang berharga dari Istana Kerajaan Cina, terutama berbagai barang keramik.
Sumber lain ada yang menuliskan begini
Syarif Hidayatulloh, dilahirkan di Mesir pada tahun 1448 putra dari Sultan Mesir Syarif Abdullah wafat pada tahun 1450 yang menikah dengan Ratu Rara Santang/Syarifah Muda’im yang dilahirkan tahun 1427 putri ke dua dari Prabu Siliwangi yang menikah pada tahun 1422 Ratu Subang Larang yang dilahirkan tahun 1404 dan wafat pada tahun 1441 putri dari Mangkubumi Singapura/Nertasinga di daerah Cirebon. Sedangkan Syarif Hidayatulloh wafat pada tahun 1568 di Gunung Jati Cirebon.
Pada tahun 1471, Syarif Hidayatulloh muhibah ke Peking Cina, kemudian menghadap Kaisar Cina Hong Gie putra dari Yung Lo (dinasti Ming tahun 1368 – 1642). Kaisar Hong Gie dibantu oleh Jenderal Cheng Ho dan Sekretartisnya dari kerajaan bernama Ma Huan beserta Fei Shin yang menganut agama Islam. Di istana, Syarif Hidayatulloh bertemu dengan Putri Ong Tien dan saling mencintai. Namun hubungan mereka tidak disetujui oleh Kaisar, sehingga Syarif Hidayatulloh harus kembali ke Cirebon, di Kraton Pakungwati.
Dan sumber lain lagi...
Pada sekitar tahun 1479 Sunan Gunung Jati pergi ke Negeri Cina dia tinggal di daerah Nan King bergelar Maulana Isnanul Kamil. Di sana beliau membuka pengobatan sembari berda’wah agama islam. Pada suatu ketika Sunan Gunung Jati berkunjung ke hadapan kaisar Hong Gie, pengganti kaisar Yung Lo dari Dinasti Ming. Dalam kunjungan itu Sunan Gunung Jati berkenalan dengan putri kaisar yang bernama Ong Tien.
Keluarga Putri Lie ong tien Di Negeri Tar-tar :
1. Putra dari Kaisar Yongle (永乐) alias Chengzu (明成祖) adalah Kaisar Hongxi (洪熙) alias Renzong (明仁宗) yang memiliki nama asli Zhu Gaochi (朱高炽). Mungkin ini yang dimaksud dengan “Hong Gie”. Hongxi dilahirkan pada tahun 1378, naik tahta menjadi Kaisar pada tahun 1424, dan mangkat pada tahun 1425 (menjadi Kaisar hanya sekitar 10 bulan). Jika Syarif Hidayatulloh alias Sunan Gunung Jati baru lahir pada tahun 1448, dan katanya pergi ke Zhongguo (saya tidak akan menulis “Cina”) pada tahun 1471 atau 1479, bagaimana beliau dapat bertemu dengan Kaisar Hongxi yang sudah tiada beberapa puluh tahun sebelumnya?
2. Daftar nama putri-putri Kaisar Hongxi beserta suaminya adalah sebagai berikut:
- Putri Jiaxing (嘉兴公主) menikah dengan Jing Yuan (井源)
- Putri Qingdu (庆都公主) menikah dengan Jiao Jing (焦敬)
- Putri Qinghe (清河公主) menikah dengan Li Ming (李铭)
- Putri De’an (德安公主) meninggal dalam usia muda, tidak menikah
- Putri Yanping (延平公主) meninggal dalam usia muda, tidak menikah
- Putri Deqing (德庆公主) meninggal dalam usia muda, tidak menikah
- Putri Zhending (真定公主) menikah dengan Wang Yi (王谊)
3. Pada tahun 1471 ataupun 1479, Dinasti Ming dipimpin oleh Kaisar Chenghua (成化) alias Xianzong (明宪宗) yang memiliki nama asli Zhu Jianshen (朱见深). Kaisar ini memerintah antara tahun 1464 s/d 1487, dan dia adalah anak dari cucunya anaknya Yongle, sudah jauh sekali. Ini jelas tidak sesuai dengan kisah Sunan Gunung Jati di atas.
4. Daftar nama putri-putri Kaisar Chenghua beserta suaminya adalah sebagai berikut:
- Putri Renhe (仁和公主) menikah dengan Qi Shimei (齐世美)
- Putri Yongkang (永康公主) menikah dengan Cui Yuan (崔元)
- Putri Deqing (德清公主) menikah dengan Lin Yue (林岳)
- Putri Ke-4 mati muda, tidak menikah
- Putri Changtai (长泰公主) mati muda
- Putri Xianyou (仙游公主) mati muda
5. Tambahan untuk nama Lie Ong Tien, ini sangat-sangat aneh untuk nama seorang putri dari Kaisar Dinasti Ming. Sebab Kaisar Dinasti Ming bermarga Zhu. Tahta kekaisaran di Zhongguo sejak jaman Yu diwariskan turun temurun, dan Zhongguo menganut sistem patrilineal (mengikuti garis keturunan ayah alias anak mewarisi marga ayah). Jadi semua pangeran dan putri Dinasti Ming, tidak peduli anak dari kaisar yang manapun, marganya pasti Zhu. Jadi saya mencoba berpikir positif saja, mungkin LIE Ong Tien ini anak angkat Kaisar, seperti si panda Po di Kungfu Panda yang bapaknya angsa dan leluhurnya babi itu??? Begitupun, pada umumnya, pangeran dan putri Kaisar memiliki semacam gelar atau nama khusus, jadi rakyat TIDAK memanggil mereka langsung dengan namanya dengan format Marga + Nama (misal: Lie + Ong Tien).
Sumber dari artikel yang di atas dapat ditemui di mana-mana, cukup search saja, ada banyak sekali kisah tentang "Kaisar Hong Gie" dan "Putri Ong Tien" ini. Sedangkan sumber untuk nama-nama Kaisar Zhongguo serta masa pemerintahan dan nama putri-putrinya juga merupakan sejarah resmi yang sudah umum dan dapat ditemukan di mana saja.
Info berita :
http://kang-bontot.blogspot.com
www.jandemperor.com